Frendy mencak-mencak dengan kedua matanya melotot.
Dia menatap beringas pada Ani.
Wajah Frendy tampak merah padam karena amarah.
"Kurang ajar kamu Ani...!
Sudah dikasih hati tapi minta yang lain.
Kurang apanya aku kepadamu hah!
"Frendy membanting buku yang dia pegang.
"Maafkan aku Fren..... Aku tidak bermaksud seperti apa yang kamu katakan,
"Ani menundukkan wajah. "Ahhh.. Aku tidak percaya!
Kamu pasti telah melakukan sesuatu bareng Andrian di kamarnya. Iya kan?!
" Frendy terus nyerocos. "Sumpah Fren. Aku tidak melakukan apa-apa!" Kilah Ani.
"Lantas kenapa kamu di dalam kamarnya kalau tidak melakukan apa-apa?!
" Amarahnya Frendy bukannya mereda, malah semakin kalap saja.
"Aku kan nyerahin buku ke dia," Kata Ani. "Kamu bilang nyerahin buku?!
Lalu kenapa pakaianmu acak-acakan hah! Sekarang kita putus!!!
"Frendy langsung membalikkan badan dan melangkah pergi dari hadapan Ani.
Gadis bernama Ani itupun cuma bisa diam...
Lantas menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.
"Ugh, dasar kamu Fren. Memangnya aku takut kalau kamu putuskan!
Sebenarnya kamu itu kalah jauh sama Andrian. Dulu aku mau sama kamu karena kakakmu.
Putuskan saja Fren, karena itu juga mauku tau...!!!!
"Ani memejamkan kedua matanya. Sebentar kemudian dia berdiri dan menuju kemarnya.
Dibukanya lemari yang berada disudut kamar. Di acak-acak semua isi lemari tersebut.
"Akan aku kembalikan semua barang-barang ini Fren!"
Ani mengemas barang-barang pemberian Frendy.
Dia langsung menuju rumah Frendy yang memang tidak terlalu jauh.
Sesampainya ditempat Frendy....
Ani langsung melemparkan bungkusan itu kepangkuan Frendy yang lagi duduk di teras rumah.
"Apa-apaan kamu Ani! Apa ini?!" Frendy kaget dan langsung melotot kearah Ani.
"Sekarang kita putus! Aku kembalikan semua barang-barang darimu!
"Ani tidak kalah melototnya. "Tapi Ani," Frendy setengah tidak percaya dengan kata Ani barusan. "Tapi apa?! Tidak ada tapi-tapian. Bukankah tadi kamu yang bilang mau putus?!
Sekarang kamu aku putuskan! Memangnya aku tidak berani memutuskan kamu...?! Permisi....!!!!
"Ani langsung meninggalkan Frendy. "Huh dasar perempuan murahan...!
Nyesel aku mencintaimu..!!! Putus ya putus deh!!!
"Frendy menendang botol kosong air mineral yang sedari tergeletak di tanah.
Pemuda bernama Frendy itu pun masuk ke dalam rumahnya dengan wajah penuh kebencian.
Sekian.
0 Response to "Ketika Ani Berani Bilang Putus"
Posting Komentar