Template information

Dia Cinta.. Dia Cinta.. Aku Mabuk! Episode 8

Malam itu aku tidak bisa tidur sepulangnya dari tempat Dewi Saraswati.
Aku membolak balikkan badan karena bayang wajah dan senyumannya bermain di pelupuk mata dan pikiranku.

"Sungguh cantiknya dia. Akankah aku bisa memilikimu Wi?" Pertanyaan itu kerap melintas dibenakku. Tiba-tiba saja hpku berbunyi. Sebuah sms terkirim masuk di inbok.
Bergegas kubuka sms tersebut. Deretan kalimat tertulis rapi tampak di layar hpku.
Yach, Dewi baru saja mengirimkan sms kepadaku yang isinya seperti ini. "Mas Joni. Entah kenapa aku sulit tidur malam ini.
Bukan karena apa, tapi karena wajahmu telah menghiasi malamku ini.
Wajahmu membayang terus di mataku mas...," Seperti itulah isi sms Dewi. Aku terpana sebentar. Aku langsung membalas smsnya yang isinya sama dengan smsnya.

"Wi, akupun begitu. Aku tidak bisa tidur juga terbayang-bayang wajahmu. Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta?" Smsku. Tidak lama berselang, Dewi kembali mengirim smsnya.

"Aku tidak tau mas. Namun kini, perasaanku begitu mendalam padamu setelah kita bertemu tadi.
Kiranya aku telah jatuh cinta kepadamu mas Joni," Sms dari si cantik Dewi Saraswati.
Diriku kian berdebar-debar. Darah terasa mengalir dengan deras diseluruh tubuh, karena kata-katanya itu.
Setelah terdiam sebentar, aku membalas smsnya.

"Kok jatuh cinta sih. Aku kan jelek Wi," Sebaris smsku terkirim dengan cepat. Dengan cepat juga dia membalasnya.

"Kamu tidak jelek kok. Benar mas. Aku jatuh hati padamu, dan hal ini tidak bisa aku pungkiri. Andai saja...,"

"Andai saja apa Wi?" Aku membalasnya dengan kalimat pertanyaan singkat.

"Andai saja kamu mengucapkan kalau kamu cinta kepadaku, hahaa," Dia malah tertawa. Dalam batinku bertanya, ini beneran apa tidak sih?

"Sebenarnya.. aku sudah merasakan ada benih cinta di hatiku saat pertama kita kenal. Namun aku tidak cukup punya keberanian untuk mengatakannya kepadamu Wi," Kataku dalam sms selanjutnya.

"Benarkah mas? Ah kamu bohong kali...!
Memangnya hal apa yang telah membuatmu cinta kepadaku? Hayo jawab!"

"Karena kamu cantik," Kataku.

"Cuma itu? Ah tidak realistis kamu mas.
Aku kan jelek, lagian cinta dengan hanya memandang kecantikan.. lama-lama cinta itu akan pudar mas. Percaya tidak?" Kata dia dalam smsnya.

"Ya tidaklah Wi. Ada banyak hal lain yang membuatku jatuh hati kepadamu.
Kalau kamu bilang tidak realistis, terus seperti apa yang realistis? Dan kamu sendiri jatuh cinta kepadaku karena apa hayo?!" Aku menarik nafas dalam-dalam setelah menulis kata-kata itu. Sebentar kemudian aku kirimkan kepada dia.

"Yaaaaa tidak tau, hehee.
Kamu ganteng banget kok mas. Sampai-sampai aku berpikir, pantaskah kalau aku mencintaimu? Karena ketampananmu itu mas. Aku sebenarnya merasa minder pada orang berwajah ganteng, hikhikhii," Dia terkekeh. Aku hanya senyum-senyum saja membaca smsnya itu. Dalam batinku berkata, tentu dia seorang yang cerdas dan pintar.

"Aku ganteng? Biasa saja kok.
Wi, kapan kita bisa bertemu lagi?" Kataku.

"Kita bisa ketemu setiap hari di toko mas, hehee.
Bener mas, aku telah jatuh hati kepadamu. Aku mencintaimu mas.
Maaf, mungkin tidak pantas aku mengatakan hal ini karena aku seorang cewek. Tapi dari pada kupendam dan tidak akan pernah tau isi hatimu dan jawabamu, kan lebih baik aku ungkapkan sekarang kan mas? Iya kan?!" Sepertinya dia memang telah jatuh cinta padaku. Dalam hatiku berkata, 'Uhuy... akhirnya dia yang mengatakan hal itu. Jadi aku tidak perlu berperang dengan perasaan takut untuk mengatakan kalau aku cinta kepadanya'.

Kami terus saling berkirim sms sampai larut malam. Aku sering tersenyum dan tertawa manakala dia membuat lelucon.
Ternyata cewek secantik dia jago juga dalam membuat lelucon.
Kami menyudahi mengobrol via sms-an. Hatiku berbunga-bunga karena dia menembakku, menyatakan cintanya padaku, dan hal itu aku tanggapi dengan serius dan suka cita. Maklum, kan aku lagi pertama ini jatuh cinta yang sebenarnya. Apalagi dia duluan yang terang-terangan menyatakan cinta.

Aku masih rebahan di tempat tidur dengan terus bermain dengan ruang khayalku.
Disebuah danau dekat pinggiran perumahan. Aku dan Dewi duduk ditepian danau yang disekelilingnya ditumbuhi beraneka bunga cantik dan tumbuhan perdu lainnya.
Dia tampak tertunduk lesu ketika tanganku membelai rambutnya. Tidak ada kata terucap dari bibirnya yang sexy merah merekah.
Aku sedikit menarik wajahnya ke arahku. Aku pandangi dia dengan seksama.
Aku tersenyum, dia membalasnya dengan senyum juga meski kecut tersimpul.
Sepatah kata kemudian meluncur dari bibirku, bertanya kenapa dia terdiam dan nampak lesu.
Dia menjawab, kalau dirinya takut kehilangan aku, karena sempat terdengar kabar kalau aku dekat dengan cewek lain.
Aku menggelengkan kepala. Aku berkata, tidak ada cewek lain bersamaku kecuali kamu.
Kamulah cewek pertama yang singgah dan akan terus menetap di hatiku.
Kamulah cewek yang aku cintai, kemarin, sekarang dan sampai nanti. Apapun yang akan terjadi pada diri kita, kamulah satu-satunya cewek pujaanku.
Dia menatapku dengan masih lesu. Kedua matanya tampak sayu mengharu.
Berlahan kudekatkan bibirku ditelinganya. Aku bisikkan sepatah kata dengan lembut penuh rasa. 'Aku cinta kamu. Aku sayang kamu sepenuh jiwaku.'

Dia mengangkat wajahnya. Menghela nafas pelan dan terasa hangat membelai wajahku.
Bibir sexynya tampak bergeming. Sebuah kalimat terucap dilontarkan ke telingaku. 'Aku juga cinta kamu sayangku. Namun aku takut kan kehilanganmu.'
Aku yang mendengar hal itu, tersenyum dan kembali sebuah kata ku ucapkan. 'Kamu jangan begitu, karena aku juga sangat mencintaimu kasihku. Percayalah padaku.'

Tiba-tiba lamunanku buyar. Aku tersadar dan kaget ketika bunyi petir menggelegar di luar rumah.

"Huh! Terlenanya aku dengan lamunan tadi," Aku bangkit dari tempat tidur dan mendekati jendela. Aku sibakkan tirai yang menutupi kaca jendela. Kulihat di luar memang mendung hitam bergerombol. Sepertinya akan turun hujan malam ini. Semoga saja dengan turunnya hujan malam ini, akan membawa kesejukan pada hubunganku dengan Dewi Saraswati nantinya, gumamku.
Aku lantas kembali ketempat tidur dan merebahkan diri hingga terlelap dalam buaian mimpi.

(Bersambung).

0 Response to "Dia Cinta.. Dia Cinta.. Aku Mabuk! Episode 8"

Posting Komentar

wdcfawqafwef