Template information

Kegadisan Joy Diambil Rudy

"Aduh Joy, kamu lagi ngapain?" Joy yang aku tanya malah diam saja. Aku langsung duduk di dekatnya.
"Lagi bersedih Zack," kata Joy.
"Bersedih? Tumben kamu bersedih. Biasanya kamu ceria, bahkan ceriamu mengalahkan burung yang berkicau di atas dahan. Memangnya kamu sedih karena apa Joy?" kataku dengan tangan kananku memegang pundak si Joy.
Joy, cewek yang selama ini aku kenal periang, hari itu ia
tampak lesu banget. Wajahnya murung seperti tidak selera hidup.
"Aku kena musibah,"
"Musibah? Musibah apa Joy?!" tanyaku terkejut. Joy menarik nafas dalam-dalam sebelum berkata lagi.
"Apa musibah yang aku alami ini pantas aku ceritakan kepadamu Zack," Joy memandangku dengan wajah yang memelas.
"Ceritakan saja Joy. Pantas
tidak pantas, kita adalah
sahabat karib, yang selalu
berbagi meskipun itu cerita
tidak mengenakkan. Bukankah begitu Joy?" aku
meyakinkannya agar dia
menceritakan apa yang di
alaminya.
"Tapi aku malu Zack," ucapnya pelan.
"Kenapa malu Joy? Ceritakan saja," kataku. Namun tampaknya Joy masih berat untuk mengatakannya.
"Ya sudah kalau kamu tidak
mau menceritakan padaku.
Mungkin memang lebih baik
kamu menyimpannya Joy," aku mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusnya.
"Jangan merokok di dekatku Zack,"
"Sorry sorry, aku lupa kalau
kamu alergi dengan asap rokok. Terus bagaimana Joy,
seandainya aku mengalami
musibah dan kamu menanyakan musibah apa yang menimpaku, haruskah aku menyembunyikannya darimu Joy? Sementara kamu sangat ingin tau dan hendak memberikan pemecahan jalan keluar atas musibah tersebut,"
aku memandangi si Joy. Ia diam, menoleh ke arahku pun tidak. Wajahnya ditekuk memandangi lantai rumah, seakan dia memang ingin menyembunyikan 'rapat' apa yang lagi di alaminya.
"Zacky, kamu adalah sahabat karibku,"
"Nah, kamu sadar akan
persahabatan kita," timpalku.
"Iya Zack, dan hanya kamu lah teman yang aku percaya," kata Joy.
"Terus Joy?"
"Memang seharusnya aku
menceritakan musibah yang
menimpaku ke kamu,"
"Iya harus Joy, itu pun kalau
kamu tidak keberatan," kataku yang sedikit mengejarnya.
"Iya Zack,"
"Iya ceritakan saja Joy..,"
"Aku... Aku diperkosa oleh Rudy,"
"Hah, diperkosa sama Rudy?
Rudy anak band amburadul itu maksudmu?" aku kaget, aku tidak menyangka saja kalau Joy benar sampai diperkosa oleh anak band 'Amburadul' yang
bernama Rudy, karena aku tau betul siapa itu Rudy. Meskipun dia seorang anak band, tapi dia cukup baik, sopan, tidak aneh-aneh dalam kesehariannya.
"Kenapa Zack? Sepertinya kamu tidak percaya, ya?" Joy memandangku tajam.
"Bukan begitu Joy. Setahuku
Rudy itu tidak berani sama
cewek, jadi bagaimana ia sampai memperkosamu,"
"Itu lah Zack, aku juga tidak
habis pikir,"
"Aku jadi bingung sendiri ini Joy. Kejadian awalnya bagaimana coba," aku serius menatap wajah Joy, aku ingin sekali mengetahui kronologi sebenarnya, kenapa sampai hal itu terjadi pada si Joy.
"Waktu itu, aku baru keluar
dari sekolahan. Aku kemudian disapa oleh Rudy yang berdiri di dekat gerbang masuk sekolahan. Kami sempat berbincang beberapa saat sebelum dia menawarkan diri hendak mengantarkan aku pulang dengan menaiki motornya,"
"Lalu, kamu mau di antarnya," selaku.
"Iya. Kami kemudian melaju
ke rumah. Dia bilang mau mengantarku sampai di rumah. Tapi..," Joy tidak melanjutkan ucapannya.
"Tapi kenapa Joy,"
"Tapi, jauh sebelum aku sampai rumah, dia mengajakku untuk minum es kelapa muda yang biasa dijual di pinggiran jalan itu,"
"Enak dong Joy, segar...,"
"Iya segar. Dilanjut apa tidak ini ceritanya?,"
"Iya, dilanjut. Terus?" kataku sambil memainkan batang rokok yang tidak jadi kusulut.
"Kami berhenti dan turun dari sepeda motor. Rudy kemudian memesan es kelapa muda itu. Sebentar kemudian es kelapa muda sudah siap di hadapan kami.
Aku dan Rudy menikmati es
tersebut. Entahlah, setelah kami berjalan menuju rumah, tiba-tiba aku merasakan pusing di kepala,"
"Terus?"
"Terus badanku terasa lemas sekali. Aku memberi tau pada Rudy mengenai yang aku rasakan. Dia bilang 'Ok, kita ke rumahku dulu, ya Joy'. Tanpa berpikir lagi, aku mengiyakan apa kata dia tadi. Aku diajaknya ke rumahnya," Joy kemudian terdiam. Dia sepertinya mencoba mengingat apa yang selanjutnya terjadi.
"Terus bagaimana Joy,"
"Kami sampai di rumahnya. Saat itu rumahnya tampak sepi. Kata Rudy, orang tuanya lagi pada bekerja.
Aku diajaknya masuk ke dalam rumah. Rudy kemudian mengambilkan segelas air putih untukku.
Aku meminum air putih itu.
Aneh, badanku semakin lemas saja setelah minum air tersebut. Kepalaku terasa semakin pusing, pandanganku menjadi kabur, aku ambruk di kursi sofa dan aku tidak tau lagi apa yang terjadi.
Aku baru terbangun dan kaget, ketika aku tau sudah berada di dalam sebuah kamar, yakni kamarnya Rudy.
Aku kaget, beberapa saat
kemudian aku merasakan perih dan sakit di alat kewanitaanku.
Aku bertanya pada Rudy, apa yang telah diperbuatnya
terhadapku. Dia bilang, 'Aku
khilaf Joy, maafkan aku. Aku
telah menyetubuhimu'. Mendengar hal itu, aku langsung menampar wajahnya beberapa kali. Aku marah besar kepadanya. Saat itu juga aku
langsung keluar dari kamarnya dan meninggalkan rumah sialan
itu," aku melihat kedua mata
Joy berkaca-kaca, kemudian dia menangis sesungukan.
"Kurang ajar benar itu anak!
Dia harus diberi pelajaran atas perbuatannya. Awas kamu Rudy...!!!" aku mengepalkan tangan dengan keras. (*)

0 Response to "Kegadisan Joy Diambil Rudy"

Posting Komentar

wdcfawqafwef