
"Siapa yang memanggilku?"
"Bang Vincent, tunggu bang,"
"Oh si mas, ada apa mas?"
"Kamu Bang Vincent Wiguna bukan?"
"Iya, kenapa mas?"
"Kebetulan sekali bang, aku disuruh bang Anton untuk menemui bang Vincent.
Bang Anton mau minta bantuan bang Vincent untuk menghadapi Gank Kreo,"
"Anton Jabrik maksudnya? Kenapa dia sampai berurusan sama Gank Kreo? Heeemmm,"
"Iya bang, adiknya bang Anton di hajar dan disandera oleh Gank Kreo. Sekarang keadaanya sangat kritis,"
"Apa? Adiknya Anton disandera Gank Kreo?!
Ok, nanti aku bantu si Anton. Tapi aku mau benerin motor dulu di bengkel, sebentar.
Si mas boleh kembali, bilang sama Anton kalau aku segera ke tempatnya,"
Vuncent segera mendorong motornya ke bengkel yang tinggal beberapa meter lagi.
Sebentar saja pentil itu sudah terpasang dan ban pun sudah diisi dengan angin. Dia bilang ke Chelsie kalau tidak jadi jalan-jalan karena ada sebuah urusan penting.
Vincent menceritakan urusan itu pada cewek tersebut. Chelsie hendak ikut, tapi Vincent tidak memperbolehkannya karena akan sangat berbahaya untuk diri Chelsie.
Dengan terpaksa, cewek itu pun harus merelakan sejenak untuk menikmati suasana diluar sana bersama Vincent.
Vincent mengantar Chelsie sampai di depan rumah cewek tadi, kemudian ia langsung menuju ke tempat Anton Jabrik.
"Syukurlah kalau kamu datang memenuhi permintaanku Cent.
Begitulah Bro, aku lagi ada urusan dengan Gank Kreo. Adik ku di hajar dan disanderanya," Kata Anton Jabrik setelah Vincent sampai di rumah itu.
"Memang ada masalah apa adikmu sama Genk Kreo Bro?"
"Masalah lahan parkir Bro. Silahkan di minum.
Jadi bagaimana ini Bro untuk mengurus masalah ini?"
"Emmm, biar aku nanti mendatangi markas Genk Kreo,"
"Sama anak buahku apa...?"
"Sendiri saja Bro.
Ok, sekarang aku akan ke markas mereka Bro. Kamu dan anak buahmu berjaga-jaga dari kejauhan saja dan jangan menyerang mereka, ok Bro?!"
"Baiklah Cent. Thanks ya atas bantuannya,"
"Ok Bro. Aku kesana sekarang," Vincent keluar dan langsung melaju ke markas Genk Kreo yang terkenal sadis itu. Sementara Anton dan anak buahnya mengikuti Vincent dari jarak jauh dengan berbagai senjata tajam mereka selipkan di pinggang.
Vincent terus memacu kendaraanya sambil berfikir bagaimana caranya supaya nanti tidak ada keributan antara dirinya dan Genk Kreo.
Tidak berapa lama pemuda itu sudah sampai di depan markas Genk Kreo yang terkrnal brutal dan sadis.
Banyak pasang mata tajam menatap ke arah Vincent. Lelaki itu memandang ke halaman markas, ada lima orang sedang duduk-duduk dan di dekat mereka berserakan botol bekas minuman keras.
Vincent turun dari motornya. Dia berjalan kaki masuk ke halaman markas Gank Kreo.
"Hei, siapa kamu dan mau apa ke sini?!" Suara seorang dari lima orang yang sedang duduk berjaga itu.
"Permisi bang, saya mau bertemu sama Diego Darah, apa beliau ada di tempat?" Ucap Vincent dengan sopan kepada mereka. Orang-orang itu saling pandang satu sama lain.
"Si boss tidak ada di tempat. Kamu ini siapa, orangnya Anton Jabrik, ya?! Hajar...!!!" Teriak diantara lima orang itu.
"Tungu-tunggu. Saya berniat baik kesini, sabar bang," Vincent mundur selangkah dengan kedua tangan diangkat ke depan agar mereka tidak menyerang. Namun orang-orang itu merangsek ke arah Vincent, dan baku hantam tidak terhindarkan.
Sementara itu keributan di luar markas terdengar sampai di dalam. Diego Darah yang mendengar keributan tersebut langsung melompat dari tempat duduknya. Dia keluar ruangan untuk melihat apa yang sedang terjadi di markasnya. Begitupun dengan sejumlah anak buah Diego Darah, mereka ikut berhamburan untuk melihat apa yang tengah terjadi.
"Vincent? Woi, hentikan!!!" Diego Darah terkejut karena melihat Vincent sedang dikeroyok oleh anak buahnya. Mendengar suara si boss, mereka serentak menghentikan dan menoleh ke arah suara tadi, lalu memberikan hormat kepada Diego Darah.
"Diego?" Suara Vincent.
"Vincent, ada apa ini?
Hei Kalian, ini Vincent sahabatku. Dasar bodoh kalian!!!" 'Plak plak plaaak!' Tamparan Diego pun mendarat di wajah kelima anak buahnya.
"Maaf boss, kami tidak tahu kalau dia sahabat si boss. Kami kira dia orangnya Anton Jabrik," Kata seorang anak buah Diego sambil mengusap pipinya.
"Makanya tanyai dulu goblok!!!
Sudah-sudah, kalian berjaga lagi.
Cent, maafkan kelakuan anak buahku tadi ya. Mari masuk Cent," Diego Darah mengajak masuk si Vincent.
Vincent dan Diego Darah memang sangat akrab. Keskipun Diego Darah seorang yang bengis pada lawan dan korban-korbannya, tapi sama Vincent dia sangat hormat. Hal itu dikarenakan Vincent sering berbuat baik pada Diego. Sudah beberapa kali Vincent menyelamatkan nyawa si Diego.
Jika saja Vincent tidak membawa lari si Diego dari kejaran aparat saat itu, mungkin sekarang Diego mendekam di penjara.
Vincent juga menyelamatkan Diego Darah saat Gank Kreo-nya bentrok dengan sesama Gank lain. Kala itu Gank Kreo masih baru terbentuk dan belum kuat sehingga Gank pimpinan Diego itu terdesak dan kocar-kacir. Diego sendiri waktu itu terluka karena terkena sabetan Samurai lawan. Untungnya Vincent melintas di tempat bentrokan tersebut dan melihat si Diego yang terluka. Dengan cepat Vincent menyambar tubuh Diego yang berlumuran darah, lalu membawanya kabur dengan sepeda motornya.
Sempat Vincent dan Diego dikejar oleh lawannya, tapi dengan kegesitan si Vincent akhirnya mereka selamat.
"Vincent, bagaimana dengan kabarmu? Lama ya kita tidak ketemu?!
Oh iya, ada angin apa ini hingga kamu mau menjengukku Cent? heheee," Tanyanya Diego Darah pada Vincent. Mereka terlihat akrab sekali.
"Iya nih Diego, sudah lama ya aku tidak kesini, hikhikhiiik.
Seperti yang kamu lihat sekarang, aku baik-baik saja.
Bagaimana dengan kamu sendiri?
Oh iya Diego, aku dengar Gank Kreo dan Gank Jabrik lagi ada masalah, ya? Kenapa kalian bisa sampai bentrok?"
"Sebenarnya aku sendiri sudah menghindari bentrok sama mereka, tapi adiknya si Jabrik yang tidak tahu diri. Dia menantang kami, dia mengajak ribut dengan kami. Ya terpaksa kami meladeninya karena dia menghina dan memaki-maki anggota kami,"
"Oh begitu. Hemmm, aku dengar adiknya Anton Jabrik ada disini, ya? Bolehkah aku bertemu dengannya?"
"Emmm, sebenarnya ada niat apa kamu datang ke sini Cent, mau membebaskan dia kah?" Mereka saling tatap, Vincent tersenyum.
"Diego, Gank Kreo dan Genk Jabrik adalah temanku. Kalian berdua ibarat sudah menjadi rumah ku. Jadi aku sangat ingin kalau dua rumah yang biasanya aku kunjungi bisa memberikan kenyamanan untukku. Mengerti kan dengan maksudku Diego?" Kata Vincent. Diego terdiam, dia menatap Vincent dalam-dalam, lantas mengangguk faham.
"Iya Cent. Nanti aku lepaskan adiknya si Jabrik,"
"Nah begitu, itu baru saudaranya Vincent, iya kan? Hahaaa,"
"Mari Cent," Diego mengantar Vincent ke sebuah kamar dimana adiknya Anton Jabrik disekap.
(Bersambung).
0 Response to "Catatan si Chelsie, Part 5"
Posting Komentar