Template information

Adinda Diperkosa Siapa?

Gontai aku berjalan diantara belukar. Kusibak ilalang dengan tangan telanjang. Hingga perih pada kulit tersiram keringat deras mengalir.
"Adinda... Kamu dimana sayang..!" Suaraku parau membelah semak.
Aku terus berjalan. Terseok dalam letih mencekik niat.
Kuambil ranting kering yang tergeletak tak bertuan. Kembali kusibak lebatnya semak menutupi pandangan.
"Dimana kamu Adinda?" Suaraku pelan dengan lengan menyeka keringat di kening. Sebentar kemudian aku merobohkan diri ke tanah. Aku menatap sekitar, tapi tidak ada tanda-tanda kalau Adinda berada disekitarku.
"Dimana dia," Tanyaku yang mulai putus asa. Adinda yang sedari tadi kucari tidak juga kutemukan.

"Adinda..," Aku bangkit dari dudukku. Aku sabet-sabetkan ranting ditangan ke rerimbunan semak. Aku terkejut, ada sobekan kain tersangkut di antara semak. Bergegas aku sambar kain itu, aku amati.
"Benar, ini adalah sobekan dari bajunya Adinda. Apa yang terjadi denganmu Adinda. Adinda...." Aku terus berteriak memanggil-manggil namanya, tapi tetap tidak ada sahutan.
Aku kian gelisah, manakala kembali kutemukan sobekan kain miliknya.
"Apa yang terjadi denganmu Adinda? Jangan kamu bikin aku cemas seperti ini dong sayang," Suaraku lirih.
Belum jauh aku melangkah, sayup-sayup aku mendengar suara rintihan. Bergegas aku mencari suara tersebut.
Alangkah terkejutnya aku, saat kulihat Adinda tergeletak lemas dengan pakaian compang-camping.
"Adinda, apa yang terjadi denganmu Adinda?!" Tubuh Adinda kugolek-golekkan. Bergegas aku membawanya ke tempat yang sedikit lapang dari rerimbunan semak.
"Rafi, aku.. aku..," Seucap kata darinya, kemudian dia diam, tergolek tidak sadarkan diri.
"Adinda...," Kembali kugolek-golekan tubuhnya, namun ia masih diam. Dengan rasa sedih dan penasaran, ku angkat tubuhnya dan kubawa keluar dari semak belukar.

"Apa yang telah terjadi dengamu Dinda?" Tanyaku setelah Adinda membuka kedua matanya.
"Eee, tidak tau Raf. Tiba-tiba saja seperti ada yang membekap dan menyeretku. Lalu aku tidak tau lagi apa yang terjadi denganku," Adinda mencoba mengingat apa yang dialaminya, tapi ia memang tidak tau siapa yang telah membekap mulut dan menyeretnya jauh ke semak belukar. Sementara Rafi menatap Adinda dengan tajam.
"Terus apa yang kamu rasakan sekarang Dinda?"
"Badanku lemas Raf. Anuku terasa perih," Adinda menatap Rafi dengan sayu dan wajah tampak pucat.
"Anu? Anu apa maksudmu Dinda,"
"Kemaluanku Raf," Kata Adinda.
"Kemaluan? Apa yang telah kamu alami sebenarnya Dinda?!"
"Aku juga tidak tau," Adinda mencoba bangkit, dan ia tampah meringis menahan sakit.
"Dinda, emmm, tidak," Kata Rafi terputus. Dia hanya mengira saja kalau Adinda telah diperkosa.
"Kenapa Raf?" Tanyanya Adinda.
"Tidak Dinda. Aku tidak akan bertanya kalau kamu telah diperkosa," Ucap Rafi.
"Diperkosa?! Terus? Terus bagaimana Raf?" Rafi diam memandang Adinda. Sementara ketakutan, rasa cemas, bingung, tampak jelas di muka Adinda.
"Entahlah Dinda. Hanya kamu yang tau," Kata Rafi yang juga tampak bingung. Kiranya Adinda telah diperkosa oleh orang tidak dikenal. Rafi dan Adinda sama-sama tertunduk dalam kecamuk perasaannya. (*)

0 Response to "Adinda Diperkosa Siapa?"

Posting Komentar

wdcfawqafwef