Template information

Di Perkosa Saat Mencari Pelarisan

Di Perkosa Saat Mencari Pelarisan


"Sepinya salon ku ini," Mawar duduk termenung di sebuah kursi dalam salon miliknya.
Hari itu, Mawar yang berparas cantik nan sexy tampak murung. Salon kecantikan yang telah setahun di dirikan dan dikelolanya sepi dari pengunjung.
Mulanya, salon itu lumayan ramai karena banyak pelanggan yang rata-rata berusia remaja datang ke tempatnya.
Tentu saja kedatangan mereka ke salon milik Mawar untuk merawat kecantikan wajah dan kulit. Namun akhir-akhir ini salonnya sepi dari pelanggan, sementara biaya dikeluarkan cukup banyak setiap hari untuk mengurusi salon tersebut.
Mawar harus memutar otak untuk membiayai salon miliknya, apalagi ia harus membayar seorang pegawai yang direkrutnya dari awal berdirinya salon.

"Permisi mbak. Saya mau merawat muka," Suara seorang remaja putri pada Mawar.
"Iya mbak, silahkan," Jawabnya Mawar dengan ramahnya. Remaja putri yang sepertinya masih anak SMA itu pun duduk di sebuah kursi yang sudah disediakan, dan dengan cekatan pegawai salon melayani si pelanggan.
Mawar nan cantik memandangi mereka yang di depan cermin. Namun pikiran pemilik salon itu terus melayang-layang, memikirkan bagaimana cara agar salon miliknya bisa seramai dulu.

Tok tok tok tok, "Permisi Mawar cantik..," Seorang lelaki dengan tersenyum mengetuk pintu. Lantas ia masuk dan duduk di samping Mawar.
"Eh kamu mas Tejo, tumben kesini," Kata Mawar.
"Iya ini, tapi aku mau main saja kok War,"
"Tidak merawat wajah tho mas?!"
"Sebenarnya mau merawat wajah, tapi lagi bokek nih," Sambung lelaki yang berambut ikal itu.
"Ah kamu mas, selalu saja bilang tidak punya duit,"
"Benar kok War, aku lagi bokek, atau kamu mau ngasih perawatan gratis buat aku?"
"Nanti kalau tempatku sudah ramai dan aku banyak duit. Aku beri gratis khusus buatmu mas," Kata Mawar dengan raut muka tidak gairah.
"Lho, bukannya salon ini ramai?"
"Ramai apanya, sepinya seperti di kuburan kok dibilang ramai," Imbuh Mawar.
"Waduh, yang bener saja War,"
"Iya bener mas, masa aku bohong sih. Tidak percaya? tanya saja sama pegawaiku itu.
Eh mas Tejo, kamu tahu tidak dimana tempat yang bisa membuat salon ini menjadi ramai pelanggan," Tanyanya Mawar tiba-tiba pada lelaki bernama Tejo.
"Maksudmu War, tempat untuk mencari pelarisan begitu?" Tejo menatap Mawar dengan mata mendelik.
"Jangan melotot begitu ah mas. Iya mas, pelarisan. Tahu tidak dimana tempatnya?!"
"Oala War Mawar, kamu percaya tho dengan hal seperti itu,"
"Emmm entahlah mas, tapi aku harus mencari pelarisan itu biar salon ku tidak merugi," Kata wanita itu menjelaskan tentang maksudnya. Tejo menatap Mawar dalam-dalam, memastikan apa maksud wanita disampingnya itu tidak sekedar omongan saja.
"Bener, kamu mau mencari pelarisan?" Tanyanya si Tejo.
"Iya bener. Dimana tempatnya mas?!"
"Menurutku, tempat yang cocok buat penglarisan salon mu ini adalah di Goa Langse,"
"Goa Langse? dimana itu," Wanita sexy itu mengernyitkan dahi.
"Goa Langse berada di Gunung Kidul, Yogyakarta. Sudah ada banyak yang berhasil sepulangnya dari tempat itu," Tejo menjelaskan. Mawar mengangguk-angguk seperti telah mengerti.
"Tapi tempatnya jauh dari sini kan mas?"
"Lumayan jauh sih. Kalau kamu mau ke tempat itu, sebaiknya pada malam Jum'at saja, biar do'anya terkabul," Sambungnya Tejo.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Malam telah larut. Di dalam kamarnya,
Mawar terlihat gelisah. Sedari tadi ia berjalan mondar-mandir bukannya tanpa sebab. Wanita muda nan cantik itu masih memikirkan bagaimana agar salon miliknya ramai pelanggan.
Mawar tampak memainkan phonsel yang tadi tergeletak di tempat tidur. Sebentar-sebentar ia menekan-nekan keypad phonsel, namun kemudian meletakkannya lagi di ranjang.
Ia menoleh phonsel itu. Ditarik nafasnya dalam-dalam.
"Apa aku harus mengajak mas Tejo ke tempat itu? Ah, berangkat sendiri saja deh," Gumam Mawar, lantas ia membaringkan tubuhnya di ranjang tersebut.
Kedua matanya menatap langit-langit kamar. Pikirannya kembali melayang menggapai sebuah kesuksesan yang telah mengisi ruang hayalnya.
Mawar tersenyum sendiri sebelum ia memejamkan kedua mata dan terlelap.


Keesokan harinya, Kamis siang. Mawar pergi ke Goa Langse dengan menaiki kendaraan umum, bus. Berbekal niat dan uang saku seadanya, wanita muda nan elok itu berangkat ke tempat yang dimaksud.
Menjelang petang, ia sampai juga di tempat tersebut.

"Permisi pak, apa penjaga tempat ini ada?" Tanyanya Mawar pada seorang pria yang tengah duduk di sebuah bebatuan. Untuk sampai di Goa Langse yang dimaksud, wanita itu naik ojek setelah turun dari bus yang tadi berangkat dari terminal.
Pria itu memandang tajam ke arah Mawar. Buru-buru rokok yang sejak tadi berada dalam jepitan tangannya ia matikan, karena memang batang rokok itu sudah hampir habis oleh bara.

"Ada mbak, ada. Kebetulan saya sendiri orangnya.
Mbak ada perlu apa mencari saya?" Kata pria berumur 53 tahun itu. Mawar pun menceritakan akan maksud kedatangannya. Tampak pria itu mengangguk-angguk mendengarkan wanita muda nan cantik di hadapannya.

"Begitulah maksud kedatangan saya kesini," Imbuhnya Mawar.

"Sebentar saya mencari bunga dan perlengkapan yang lain. Kebetulan ini pada habis semua.
Mbak tunggu saja disini sebentar, sebentar saja kok," Pria tadi melangkah meninggalkan Mawar yang tampak merinding oleh suasana Goa.
Benar kata pria tersebut, ia hanya sebentar mengambil segala prasarana yang dibutuhkan. Pria itu dengan cepat kembali ke tempat semula.

"Kita mulai nanti malam saja ritualnya ya mbak," Kata penjaga Goa tersebut. Mawar mengiyakan saja. Lantas mereka berbincang biasa.

"Kita mulai sekarang saja ya mbak. Mari," Pria bertubuh kurus itu mengajak tamunya untuk masuk ke dalam goa, karena hari sudah malam.
Tampak dalam goa begitu sunyi dan hanya diterangi oleh beberapa lampu saja.
Penjaga goa mempersiapkan bunga, kemenyan dan yang lainnya. Mawar berdebar memandangnya.
Prosesi ritual pun di mulai oleh penjaga atau pemandu Goa Langse tersebut. Sementara Mawar terkadang memejamkan kedua matanya dalam menjalani ritual.

Ritual berjalan dengan khidmadnya. Hawa mistis sangat kuat telah Mawar rasakan. Tiba-tiba, pria itu bertingkah aneh seperti lagi kesurupan. Ia berteriak, mengaum, hingga suaranya memantul-mantul menghantam dinding-ding goa.
Mawar tampak ketakutan melihat tingkah pria di dekatnya tersebut. Wanita itu menggeser duduknya. Namun dengan gerakan cepat, pria tadi menubruk tubuh si Mawar dan seperti hendak menerkam.
Mawar meronta, mencoba melepaskan diri dari terkaman pria kurus pemandu goa.
Pria kurus berambut agak memutih tersebut semakin kuat menghimpit tubuh sexy si Mawar. Hingga rontaan demi rontaan Mawar seperti tidak berarti, bahkan pakain wanita itu tampak sudah terbuka di bagian atas.
Penjaga goa memandang dengan beringas ke wajah Mawar. Sedetik kemudian, pria itu sudah menindih tubuh molek si Mawar.
Pemandu goa tadi terus menindih Mawar. Wanita tersebut tampak merintih kesakitan ketika dirasakannya ada sesuatu menerobos masuk ke dalam kemaluannya.
Pria yang tadinya dimintai tolong agar wanita bernama Mawar itu mendapat penglarisan, ternyata ia malah memperkosanya.

"Kurang ajar sekali kamu pak!" Suara Mawar dengan menitikkan air mata. Pria itu hanya tersenyum ringan. Lantas ia mengatakan kalau perbuatannya tadi tidak ia sengaja. Itu di luar kendalinya, karena tadi kesurupan. Jelas saja Wanita berparas cantik nan sexy itu tidak terima atas perlakuan pria di depannya. Mawar bangkit dari duduknya hendak keluar dari goa, namun pria itu dengan cepat menangkap lengan wanita itu. Ia menahan langkah Mawar.

"Kamu jangan keluar goa atau pulang, bahaya. Ada banyak makhluk halus di tempat ini, nanti kamu bisa di bawa ke tempatnya," Pria itu menakut-nakuti Mawar. Wanita itu pun urung keluar dari goa, karena di luar memang tampak gelap dan menyeramkan. Mawar terduduk lesu bersandar ke dinding goa. Sementara lelaki itu mengulas senyum penuh kemenangan.


Malam semakin gelap. Angin berhembus kian dingin menusuk tulang. Mawar terkantuk-kantuk di atas sebuah batu hitam nan dingin.
Pria pemandu goa itu menatap wanita tersebut. Dia mendekati Mawar dan memeluk erat tubuh mulus wanita berusia 18 tahun itu.
"Apa-apaan kamu pak, lepaskan!!!" Suara Mawar dengan meronta. Pria itu bukannya melepaskan pelukannya, ia malah semakin mempererat mendekap si Mawar. Mereka kemudian tampak bergumul di lantai goa nan dingin.
Nafas pria bertubuh ceking tersebut tersengal-sengal. Dia terus berpacu dengan birahinya. Sementara Mawar sendiri sudah kehabisan tenaga meladeni keberingasan pria tadi. Kini Mawar membiarkan tubuh mulusnya di nikmati pria tersebut.

Mawar melangkah gontai keluar dari dalam goa disaat matahari sudah muncul dari arah timur.
Wanita muda berparas cantik itu tidak pernah menyangka kalau kedatangannya ke tempat itu justru akan mendapatkan aib, bukannya pelarisan yang ia niatkan sedari awal. (*)

0 Response to "Di Perkosa Saat Mencari Pelarisan"

Posting Komentar

wdcfawqafwef