Template information

Kesedihan Sayatan Cinta

Kesedihan Sayatan Cinta


Apa yang aku alami ini mungkin tidak berarti buat sebagian orang. Tapi hal ini cukup membuat diriku merintih dalam kepedihan oleh karena sayatan.
Kekasih yang selama ini aku puja, aku sayangi, aku cintai untuk selamanya, nyatanya dia telah tega melukai hati dan perasaanku.
Bermula saat aku memperkenalkan seorang teman wanita yang baru beberapa minggu ku kenal.
Aku memperkenalkan Sundari kepada mas Joko. Sundari adalah wanita yang ku kenal di sebuah supermarket di daerahku. Sementara mas Joko adalah orang yang telah hampir dua tahun menjadi pacarku.

"Kenalkan mas, namanya Sundari," Kataku kepada mas Joko. Mereka kemudian berkenalan.
Kami bercanda, tertawa, seperti tidak akan terjadi sesuatu hal yang nantinya membuatku sakit dalam kepedihan.
Setelah perkenalan itu, mulanya aku tidak apa-apa. Tidak merasa curiga kalau mas Joko akan bermain api di belakangku. Hubunganku dan mas Joko yang pegawai pemerintahan itu tetap berjalan seperti biasanya. Kami tetap sering bertemu untuk berbagi rasa ataupun hanya sekedar membahas hal ringan atas kehidupan ini.
Mas Joko juga masih sering menjemputku di perusahaan tempatku bekerja. Dia juga masih seperti biasanya, mengajakku jalan-jalan saat malam Minggu. Namun ysemuanya itu tiba-tiba berubah. Mas Joko secara berlahan mulai jarang menemuiku, menjemputku di tempat kerja ataupun mengajak bermalam Minggu.

Sering aku menanyakan kepada mas Joko, kenapa dirinya mulai jarang respon kepadaku? dan jawabnya sangat enteng sekali, 'Aku sibuk oleh pekerjaan'.
Semula diriku bisa memakluminya. Namun kemudian aku merasa ada keganjilan atas sikapnya kepadaku.
Pada suatu waktu, sengaja aku mengecek hpnya. Mulai dari kotak sms, akun sosial media kepunyaan dia, sampai nomer telephon yang mas Joko simpan. Ternyata aku mendapati kalau mas Joko telah berhubungan dengan Sudari, teman yang aku kenalkan kepadanya waktu itu.

Dadaku mendadak nyesek, air mata menetes tak dapat ditahan lagi. Aku marah, benar-benar marah. Hpnya mas Joko yang tengah aku pegang dan kupergunakan membuka akun Facebooknya itu mendapat sebuah kiriman pesan dari Sundari yang isinya sangat membuat darahku naik. Sementara saat aku buka aku Facebook milik pacarku itu, dianya sedang tidur pulas. Perlu diketahui, saat itu diriku memang sedang berada di kamarnya mas Joko. Tapi jangan salah sangka, meskipun aku berada di kamarnya, diriku tidak melakukan hal-hal yang bisa merugikan diriku sendiri.

"Bagaimana sayang, jadi kan kita ke mall?" Isi pesan di Facebook dari Sundari. Dengan geram, aku balas pesan tadi dengan mengatakan 'Jadi, dan sebentar lagi aku menjemputmu'. Kemudian aku bongkar inbox di Facebook itu. Aku baca satu persatu sampai habis. Ternyata mereka sudah hampir dua bulan bermesra-mesraan di jejaring sosial, dan bukan tidak mungkin jika mereka pun bermesraan di dunia nyata.
Bagaikan tersambar petir dan gosong. Diriku langsung membanting hp di tangan ke kasur dan memantul menimpuk tubuhnya mas Joko, sehingga dia terbangun.
Melihat dia bangun dari tidurnya, aku langsung mencercanya dengan bermacam pertanyaan, dia menjadi gelagapan tak dapat menjawab.

"Aku tidak mengerti apa maksudmu Beib," Mas Joko menatapku pura-pura tidak mengerti.

"Jangan pura-pura bego! Aku sudah tahu semuanya kalau kalian bermesraan di sosmed dan di dunia nyata. Iya kan, iya kan...!!!" Aku mengepalkan tangan kuat-kuat, gigi ku pun sampai gemertak suaranya.

"Mana ada, mana?" Dia masih mengelak. Kusambar hpnya, kutunjukin apa yang ada di hp tersebut, dia pun terdiam seribu bahasa. Aku yang sudah nggak kuat menahan emosi, kemudian meninggalkan mas Joko tanpa sepatah kata.

Hatiku benar-benar sakit. Mereka dengan teganya menyakiti diriku.
Mas Joko yang selama ini kuanggap cowok paling setia pun nyatanya telah tega bermain api dengan wanita yang ku kuenalkan. Begitu juga dengan Sundari yang telah gelap mata dan hatinya. Dia nggak peduli dengan perasaanku. Dia tega mengambil pacar temannya sendiri.
Sejak kejadian itu, diriku tidak mau lagi menemui mas Joko. Aku juga membuang jauh pertemanan dengan Sundari.
Kini diriku dalam kesedihan atas sayatan cinta mereka. (*)

0 Response to "Kesedihan Sayatan Cinta"

Posting Komentar

wdcfawqafwef