Template information

Catatan Malam Minggunya Si Joy Tomboy



Catatan Malam Minggunya Si Joy Tomboy.

Umurnya 19 tahun, dia seorang gadis lulusan SMU dua tahun lalu. Joy adalah seorang pribadi yang menyenangkan bagi kawan maupun keluarganya.
Joy, dia seorang cewek rada tomboy dengan potongan rambut ala artis Kpop Korea yang sedang naik daun. Setiap hari Joy hampir tidak pernah memikirkan yang namanya cinta. Buat Joy, cinta hanyalah sisi konyol yang akan membuat langkahnya terhenti dalam menatap masa depan dan karir. Namun kini, Joy sering kelabakan tatkala Sabtu sore tiba, sebab gadis tomboy itu sudah mulai dirasuki aliran getar cinta dari seorang cowok yang dijumpainya beberapa bulan lalu di sebuah tempat romantis.

Joy merenung dalam kegelisahan seraya mengelus sisi kursi tempatnya duduk. Tatapannya sedikit nanar dengan nafas agak kasar mencoba memburu satu bayang seseorang yang sering hadir bergelayut di pelupuk mata.
“Malam minggu Aku sendiri lagi.” gumamnya pada gemintang yang berkedip. Dua lirikan matanya ke kanan dan kiri tapi rembulan yang di carinya masih bersembunyi di sana.

Joy mulai resah,  jiwanya kini ingin sekali tersirami oleh ungkapan perasaan dari seorang lelaki yang telah mebuat hatinya sujud pada rasa cinta. Tiba-tiba matanya sembab, ia teringat bagaimana mengharukannya perpisahan antara dirinya dengan laki-laki yang sudah menggetarkan keangkuhan dibalik sifat tomboynya tersebut.
Ya, secara berlahan Joy benar-benar telah merasakan jatuh cinta dan berharap perkenalannya itu berlanjut pada sebuah ikatan batin yang takkan punah oleh waktu dan keadaan. Tapi sayang, cowok tersebut kemudian dengan mengejutkan Joy berpamitan bahwa ia hendak pergi sementara waktu dari hingar bingarnya Kota Semarang untuk melanjutkan studi ke Belanda.

Perpisahan Joy dan lelaki cakap yang meluruhkan hatinya itu sebenarnya tidak ia harapkan. Toh jika cowoknya belajar di luar negeri pastinya ia akan kembali dan bertemu lagi dengan si tomboy tapi itu dirasanya sangat lama sekali...!
Hari terus berganti, setiap malam minggu Joy merasakan sepinya hati dari hangatnya nafas cinta yang pernah dihembuskan Andre, pujaan hatinya. Namun begitu Joy pun tak harus menyalahkan dirinya sendiri atas gejolak di dada yang ia rasakan. Pernah perasaan Joy dituangkan ke secarik kertas dan di kirimkan ke alamatnya Andre di Amsterdam, tapi tidak ada balasan. Bukan hanya itu saja, setiap ada kesempatan jemari Joy menari di keypad hp untuk menghubungi Andre, tapi selalu saja nomornya sibuk.

Joy, berlahan sifat tomboynya pudar seiring adanya ikatan rasa terhadap Andre. Memang sih Joy belum diapa-apain oleh Andre, tapi sosok lelaki itu benar-benar telah lekat di hatinya.
Dia mengusap wajahnya yang sedari tadi di cumbu angin malam minggu. Joy mendesah pelan seakan sudah tidak kuat menahan gejolak cinta. Gadis itu bangkit dari kursi tatkala jarum jam menunjuk ke angka 9 tepat. Malam minggu ini masih sama dengan minggu kemarin dan sebelumnya, tak ada kekasih di dekatnya Joy Tomboy. (*)

0 Response to " Catatan Malam Minggunya Si Joy Tomboy"

Posting Komentar

wdcfawqafwef