Template information

Di Semarang Hatiku Tertinggal Sebelah

"Selamat tinggal Mayang, aku akan mengingat dan merindukanmu. Kiss bye...,"

"Iya mas Roy," Mayang menatap langkah Roy yang kemudian melompat ke atas sebuah bus antar daerah dengan tujuan Jakarta. Pria tersebut menoleh ke arah Mayang yang masih terpaku di tempatnya. Dari kaca bus Roy tersenyum dan melambaikan tangan, sementara wanita berperawakan ramping itu menganguk pelan, lalu pergi meninggalkan halte setelah bus yang di tumpangi Roy semakin menjauh darinya.
Tidak ada kesan berarti bagi Mayang terhadap Roy yang baru sebulan ini dikenalnya. Roy sendiri adalah seorang mahasiswa di Universitas Diponegoro Semarang. Pria itu sudah lama tinggal di Semarang dan telah menyelesaikan studi di Universitas tersebut. Sementara itu Mayang mengenal dan akrab sama Roy setelah dirinya pindah dari sebuah daerah di Kendal ke Semarang, tepatnya ia tinggal dekat lingkungan Universitas bonafit di Jawa Tengah itu. Mayang tinggal di rumah bibinya karena dia sendiri juga tercatat kuliah di Universitas Diponegoro, semester 1 dengan mengambil jurusan kedokteran.

Mayang menatap cerahnya langit tersaput awan putih tipis. Gadis itu tersenyum manakala mengingat Roy yang kocak dalam kesehariannya.
Selain kocak, pria bernama Roy itu juga pintar. Dia sering membimbing Mayang dalam belajar karena kebetulan Roy juga satu jurusan dengan Mayang, yakni kedokteran.
Tempat tinggal mereka yang berdekatan itu membuat keduanya sering bertemu dan duduk berdampingan untuk sekedar bercanda ataupun membahas banyak hal, mulai menyangkut pelajaran mata kuliah sampai pada hal pribadi masing-masing.
Mayang terdiam saat Roy menohoknya dengan sebuah pertanyaan berbau cinta. Pria sarjana kedokteran itu dengan terang-terangan menyatakan cinta kepada Mayang. Gadis berusia muda itu tidak langsung menjawab pertanyaan Roy sebab dia melihat jika pria di dekatnya umurnya beda jauh dengan dirinya. Namun begitu Mayang tidak menampik kalau Roy adalah seorang pria berwajah tampan yang pastinya sangat menyenangkan dan telah membuat dirinya berdesir. Ingin Mayang mengatakan 'Ya' untuk cinta yang Roy utarakan, tapi gadis itu merasa belum saatnya sekarang menjawabnya karena nanti malah dikira dirinya cewek gampangan yang dengan cepat memberi keputusan atas sebuah rasa.

Mayang sering menjalani hari bersama Roy yang memang sering muncul di hadapannya saat ia tengah belajar ataupun sedang duduk sendiri di terasa rumah. Di kampus pun Roy sering menemui Mayang dan mengajak makan di katin serta berdiskusi tentang banyak topik permasalahan seputar proses belajarnya.
Semakin mereka sering bersama, maka srmakin terpupuk rasa cinta Roy kepada Mayang. Namun demikian pria itu tidak lantas menerima jawaban dari gadis idaman hatinya walaupun ia telah berulang kali mengungkapkannya pada cewek tersebut, dan sampai Roy pulang ke Jakarta karena telah wisuda pun ia belum menerima jawaban dari gadis cantik bernama Mayang yang di cinta.

Jauh di Jakarta, Roy duduk sendirian di taman kecil depan rumahnya. Pria itu tersenyum melihat kupu-kupu yang hinggap di selembar daun bunga sepatu. Sejenak dia terdiam, wajahnya mendongak ke langit, terlintas di pelupuk mata, wajah Mayang yang cantik menggemaskan menggodanya.
Hembusan nafasnya panjang membelai ruang kosong, tapi tidak demikian dengan ruang rindunya yang penuh sesak akan diri Mayang. Baru saja Roy sehari di Jakarta, tapi rasanya dia ingin kembali ke Semarang agar bisa dekat dengan gadis cantik bertubuh ramping mempesona itu.
Berulang kali Roy menghubungi Mayang via phonsel, tapi tidak juga terhubung. Pria itu hanya bisa menahan rasa dalam rindunya.

"Bagaimana ini? Aku teringat Mayang tetus. Hemmm, mungkin aku harus ke Semarang menemui Mayang, tapi kapan?" Roy berandai sendiri dengan apa yang ada di benaknya. Pria itu kemudian memutuskan jika minggu depan harus menemui Mayang, gadis yang telah menaklukan hatinya.
Roy memang seorang yang bersahaja sekaligus pintar bergaul, tapi untuk urusan cinta... dia boleh dibilang angkuh, kenapa? Sebab Roy sering menolak jika ada wanita yang dengan terang-terangan menyatakan cinta kepadanya. Dan hanya Mayang lah wanita yang sanggup meluluhkan keangkuhan cintanya. Kenapa Roy bisa seangkuh itu kepada wanita-wnita yang menyukainya? Sebab dia ingin menyelesaikan belajarnya dulu dan tak mau studinya terganggu. Jika kemudian Roy menyukai Mayang itu di ucapkannya pada detik-detik dirinya di wisuda.

Seminggu kemudian Roy berangkat ke Semarang dengan naik pesawat Garuda Indonesia. Sesampai di Bandara Ahmad Yani, dia melanjutkan perjalanan dengan naik taxi. Betapa terkejutnya Mayang melihat sosok Roy turun dari mobil taxi. Dag dig dug berdebar ia rasakan melihat pria itu berdiri di hadapannya. Mayang tak menyangka kalau Roy akan kembali ke Semarang begitu cepat.

"Mas Roy? Kok cepat balik ke sini,"

"Iya Mayang karena aku kangen kamu. Di Semarang ini hatiku tertinggal sebelah, heheee,"

"Tertinggal sebelah, mana?"

"Itu di dada mu, heheee," Roy cengar-cengir lantas duduk di dekat Mayang nan cantik tersebut. Keduanya langsung terlibat percakapan agak serius.
Roy menjelaskan semuanya jika dirinya selama di Jakarta tidak enak makan ataupun tidur yang adahanya rasa kangen pada gadis cantik di sebelahnya.

Ya, demi cintanya kepada Mayang, Roy rela bolak-balik dari Jakarta ke Semarang walaupun sebenarnya mereka bisa berkomunikasi via seluler atau yang lainnya.
Serius Mayang menatap wajah Roy yang juga menyiratkan keseriusan, dan pada akhirnya gadis itu menerima Roy dengan segenap cintanya. Sejak saat itu cinta mereka terjalin.
Keesokan harinya Roy pamit pulang ke Jakarta karena mau menindaklanjuti tawaran dimana ia akan bekerja di sebuah Rumah Sakit ternama di Ibu Kota.
Hubungan mereka terus terjalin dan terjaga meskipun ada jarak dan waktu memisahkan.
Beberapa minggu kemudian Roy bekerja di Rumah Sakit tersebut, sementara Mayang meneruskan studinya di Undip dan pada semester ke empat Mayang di nikahi oleh Roy. Sebelah hati Roy yang dulu tertinggal di Semarang kini sudah menyatu bersama pernikahan. (*)

0 Response to "Di Semarang Hatiku Tertinggal Sebelah"

Posting Komentar

wdcfawqafwef