Template information

Ku Tunggu Kamu Disini


ku tunggu kamu disini

Dueeeerrrr, glugur...!!! Petir menyambar dengan dasyat di sore itu. Sesekali Jaka mendongak, kilatan itu tampak menyilaukan menakutkan. Dengan cepat Jaka membetulkan tudung jas hujan yang melorot tertiup angin kencang.
Sesekali ia menyeka air hujan yang jatuh di wajahnya. Tatapannya nanar dengan rasa gelisah berkecamuk memenuhi rongga dada.

"Apes! Sudah basah kuyup begini tapi Nila tak kunjung datang," Jaka menoleh kesana-kemari mencari seseorang, tapi yang ditunggu belum menampakan batang hidung. Dia menggerutu kesal, ingin ia meninggalkan tempat tersebut, tapi janji itu mbuatnya untuk tetap bertahan meski dingin menusuk tulang.

Hari itu Jaka sudah berjanji pada Nila jika dirinya akan menunggu gadis tersebut di tempat yang sudah disepakati. Adalah Nila yang mengatakan kalau dirinya akan menerima cintanya Jaka kalau lelaki itu mau bersabar dan menunggunya disebuah tempat yang cukup romantis, tapi sayang... kemudian cuaca tak mendukung pertemuan tersebut.
Berulang kali Jaka menghubungi Nila, menanyakan posisi lagi dimana dan berkali-kali Nila menjawabnya dengan 'tunggu saja aku disitu'.

Cintanya Jaka kepada Nila tak bisa ditawar lagi. Perjaka bernama Jaka itu sangat mencintai Nila dan ia sering membuktikan rasa sukanya terhadap gadis ayu tersebut dengan banyak berkorban dan tepat janji dalam setiap ucapan, meski terkadang ada rasa kesal karena Nila seperti sering menyepelekan. Itulah perjuangan Jaka dalam mendapatkan cintanya.

Hujan semakin deras mengguyur bumi dengan disertai kilatan dan bunyi guntur di angkasa. Badan Jaka sudah basah kuyup meski terlindungi jas hujan. Beberapa kali ia sibuk membetulkan jas hujannya yang tertiup angin kencang.
Disapunya air yang membasahi bangku di sebuah taman. Dia duduk dengan langsung sedikit membungkukkan badan menahan rasa dingin. Sedetik bola matanya melirik ke arah jalan, tak ada orang melintas disitu.
Digagapinya saku celana panjangnya, sebungkus rokok masih tersegel ia keluarkan bersama korek api. Dibukanya bungkus rokok tersebut, 'klik' pematik ditekan dan api menyala menyulut ujung rokok yang terjepit diantara dua bibir gemetaran menahan hawa dingin.
Satu hisapan, bara di ujung rokok mati terguyur air hujan yang menerpa wajahnya. Raut muka kesal tergambar di wajah Jaka, dibantingnya batang rokok ke tanah dan diinjaknya. Jaka kembali menggerutu kesal, rokok mati, Nila pun tak kunjung datang, padahal sudah hampir tiga jam dirinya berada di tempat itu.

"Haruskah aku tetap menunggumu Nila?!" Jaka bangkit dari duduknya. Dia gelisah, tangan kanannya mengepal keras, kedua matanya tajam menyapu ujung jalan menembus ruang berkabut. Sebentar kemudian Jaka kembali duduk di bangku nan lapuk. Dia memutuskan tetap menunggu Nila hingga maghrib menjelang meskipun sampai malam Nila tak kunjung datang. (*)

0 Response to "Ku Tunggu Kamu Disini"

Posting Komentar

wdcfawqafwef